Minggu, 25 Desember 2011

Kiat Sukses

Jangan pernah menunggu sukses, karena sukses tidak pernah mau datang tanpa di undang. Setiap kita selalu menginginkan kesuksesan, namun sedikit dari kita yang benar - benar menginginkannya. Alloh pun telah menyampaikan kepada kita semua bahwa, nasib suatu kaum tidak akan Alloh ubah kecuali kaum tersebut berusaha untuk mengubahnya. Dari sini bisa kita melihat bahwa, apabila kita menginginkan nasib kita mengalami perubahan, maka kita sendirilah yang harus berusaha untuk mengubahnya, jangan pernah menunggu. Sebenarnya setiap kita di setiap detiknya selalu Alloh berikan kesempatan dan peluang untuk sukses, namun sedikit diantara kita yang bisa dan mau mengambil kesempatan tersebut. Sebagai contoh sederhana, ketika kita makan dan tiba - tiba ada sehelai serat daging yang yangkut di gigi, bagi kebanyakan orang maka hanya berfikir untuk mengeluarkan serat daging tersebut dari giginya, namun bagi orang yang berfikir sukses, maka selain dia keluarkan serat daging dari giginya, dia juga berfikir bagaimana menciptakan satu produk yang bisa digunakan orang banyak untuk mengeluarkan serat daging yang menyelip di gigi mereka, sehingga berdirilah pabrik "congkel gigi" dan sukses pun bersama mereka, padahal seharusnya sukses bersama kita karena Al Qur'an yang telah mengajarkan dan memerintah kita untuk selalu berfikir dan berbuat untuk meraih kesuksesan.

Salam sukses dan semoga bermanfaat

Jumat, 16 Desember 2011

Beranilah Bercita - Cita

Suatu ketika saya hadir di sebuah acara sima'an Al Qur'an 30 juz (khotmil Qur'an) yang di bacakan oleh seorang hafizh (penghafal Al Qur'an) dari pagi sampai petang. Dalam hati sungguh bergetar dan tak terasa air mata pun mengalir karena haru dan takjub bercampur baur berbagai rasa dan keinginan.  Seketika itu tersungkur sujud dalam do'aku memohon "Ya Alloh jadikanlah aku dan keluargaku serta seluruh keturunanku sebagai penghafal Qur'an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari - hari". Waktu pun berlalu dan saya kembali ke dunia kerja sebagaimana biasa, namun setiap kali membaca Al Qur'an, tiba - tiba terngiang kembali do'a dan cita - cita tersebut. Pada saat itu saya masih awam banget soal Al Qur'an apalagi sampai menghafalnya, karena seluruh jenjang pendidikan saya tempuh di jalur umum (SMP, STM, S1 Teknik).
Sampai pada suatu hari saat saya sedang i'tikaf, tersadarkanlah saya bahwa selama ini banyak hal yang bisa saya ingat dan saya hafalkan, salah satu contohnya adalah album Iwan Fals dari album pertama sampai album terakhir saat itu saya bisa menghafalnya dengan luar biasa baik dari tahun rilisnya, design covernya, aransemennya, sampai susunan urutan lagu dalam masing - masing album, bahkan saya beberapa kali memenangkan berbagai kuis untuk mengisi banyak pertanyaan tentang Iwan Fals dan albumnya. Dari sinilah saya mulai berfikir, "Kayaknya kalau begini, mungkin saya juga bisa untuk menghafal Al Qur'an". Akhirnya saya putuskan untuk keluar dari pekerjaan saya, dan saya pun mulai pengembaraan baru untuk mencari Guru terbaik yang bisa membimbing saya untuk menjadi penghafal Al Qur'an. Saya pun berkelana dari satu pondok ke pondok berikutnya, ada yang dapat hafalan lima juz di suatu pondok setelah itu pindah lagi ke pondok lain, dapat beberapa juz, pindah lagi, sampai akhirnya berjumpa dengan Habib Husein (semoga ALLOH merahmatinya) sampai akhirnya tuntaslah bersama Beliau di pondoknya yang mulia di Kampung Arab, Kraksan, Probolinggo.
Beberapa tahun kemudian, ALLOH pun mempertemukan jodoh saya dengan seorang istri yang juga penghafal Al Qur'an alumni Pondok Lirboyo. dan .........
Alhamdulillah saat ini kami telah mengelola Pondok Tahfizh dengan beberapa anak santri yang menghafal Al Qur'an setiap hari. Semoga usaha ini diberkahi ALLOH dan semoga donor utama kami Bapak Nur Fais (pemilik PT Aflaha) dilancarkan rizkinya oleh ALLOH dan diberkahi hidupnya. Tak lupa juga kepada seluruh saudaraku di AMCF kami sampaikan terima kasih yang sebesar - besarnya.
Maka beranilah bercita - cita, suatu saat ALLOH pasti membukakan jalan untuk kita menggapainya.

Semoga bermanfaathafaf

Kamis, 15 Desember 2011

Cara Cepat Menghafal Al Qur'an

Suatu ketika Nabi Muhammad meminta salah seorang shahabat untuk menulis ayat - ayat Al Qur'an yang diterima oleh Beliau. Disisi lain para shahabat yang belum bisa baca tulis, memilih untuk menghafalkan setiap ayat Al Qur'an yang didengar dari Nabi. Ternyata tingkat kecepatan menghafal lebih cepat daripada menulis, sehingga lebih banyak shahabat Nabi yang hafal Al Qur'an sebelum penulisan Al Qur'an terselesaikan.
Pada saat ini, untuk Indonesia, alhamdulillah sudah sangat banyak para hufazh (penghafal Al Qur'an) dan kebanyakan mereka juga mendirikan pondok tahfizh di tempat tinggal mereka masing - masing, sebagaimana halnya yang kami lakukan dengan mendirikan Pondok Tahfizh Al Qur'an "AFLAHA" yang beralamat di perumahan Genta 1, blok F 16, Batu Aji - Batam tentu saja dengan tujuan untuk mencetak para penghafal Al Qur'an di sekitar tempat masing - masing. Dari setiap pondok tahfizh yang ada, tentu mempunyai berbagai cara / methode menghafal Al Qur'an yang berbeda - beda, dan diantara cara cepat menghafal Al Qur'an adalah sebagai berikut :

1. Ustadz membacakan dan santri menirukan
    Cara ini sangat cocok untuk anak - anak yang belum pandai membaca Al Qur'an dengan lancar, sehingga dengan cara Ustadz membacakan kemudian diikuti santri secara berulang - ulang maka dengan sendirinya anak - anak tersebut akan cepat hafal ayat - ayat Al Qur'an yang didengarnya. Tidak ubahnya dengan anak - anak yang mendengar lagu secara berulang - ulang mereka mengikutinya maka dengan cepat mereka pun menjadi hafal karenanya

2. Membaca sendiri berulang - ulang
    Cara ini sangat cocok untuk santri yang sudah lancar membaca, sehingga Ustadz hanya menyimak pada saat santri sudah lancar hafalannya, hal ini sebaiknya senantiasa di simak Ustadz minimal per halaman yang dihafal untuk menghindari terjadinya kesalahan hafalan

3. Memahami baru menghafal
    Cara ini sangat cocok untuk dewasa yang ingin menghafal Al Qur'an, karena daya pemahamannya sudah matang sehingga dengan memahami ayat demi ayat, akan lebih memudahkan ingatan kita terhadap ayat Al Qur'an yang di hafal dan lebih kuat hafalannya. Setelah dihafal ayat demi ayat maka harus disimakkan kepada Ustadz yang juga hafal Al Qur'an sehingga ada sanad yang saling berkesinambungan. Adapun cara untuk disimakkan sebaiknya dilakukan perhalaman Al Qur'an

Semoga bermanfaat