Senin, 31 Desember 2012

Tafsir Imam Syafi'i terhadap Al Qur'an dengan menggunakan Al Qur'an

Sejak berusia tujuh tahun Imam Syafi'i telah dikaruniai ALLOH berupa kemampuan menghafal dengan sempurna seluruh ayat - ayat dalam Al Qur'an. Selain itu Beliau juga berguru kepada para ulama Masjidil Haram dalam rangka memperdalam ilmu syariat. Kebanyakan dari para ulama tersebut menganjurkan kepada Imam Syafi'i agar lebih fokus memperdalam ilmu yang berhubungan dengan Al Qur'an dan tafsirnya. Kebanyakan dari para ulama tersebut adalah murid dari Ibnu Abbas dan para ulama yang sefaham dengan Beliau.
Setelah itu Imam Syafi'i kemudian memperdalam dan menghafal sunnah dan hadits - hadits Rosululloh dari para ulama di daerahnya. Selanjutnya Beliau juga mempelajari dan menghafal syair - syair suku Huzail. Dalam hal ini, bahkan Beliau terjun langsung dan tinggal bersama mereka sehingga Beliau tumbuh menjadi pemuda yang tangguh.
Berkat perjuangan Beliau sebagaimana di ceritakan di atas, menjadikan Imam Syafi'i sebagai orang yang paling fasih berbahasa Arab pada zamannya. Sekiranya Beliau tidak beralih ke ilmu Fiqih, niscaya Beliau menjadi seorang sastrawan yang ahli dalam syair dan sastra Arab.
Al Mubarrad berkata,"Imam Syafi'i adalah orang yang paling mahir dalam hal syair dan sastra Arab serta paling menguasai Al Qur'an."
Bahkan Ibnu Uyainah apabila ditanya suatu permasalahan tentang tafsir atau fatwa, Beliau berpaling ke arah Imam Syafi'i dan berkata,"Bertanyalah kepada orang ini (sambil menunjuk ke arah Imam Syafi'i."
Yunus bin Al A'la berkata,"Apabila Imam Syafi'i menafsirkan suatu ayat maka seakan - akan Beliau ikut menyaksikan langsung peristiwa turunnya ayat tersebut."
Seorangulama dari golongan Azh Zhahiri berkata,"Aku dan Ahmad bin Hambal, menemui Imam Syafi'i di mekah. Ternyata Beliau adalah seorang yang fasih dan berakhlak mulia. Ketika kami berpisah, para ahli Al Qur'an menginformasikan kepada kami, bahwa Imam Syafi'i adalah orang yang paling menguasai makna Al Qur'an pada zamannya dan memiliki pemahaman yang tinggi. Sekiranya kami mengetahui hal tersebut sedari awal, niscaya kami tak kan mau berpisah dengannya."
Imam Ahmad bin Hambal berkata,"Aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih paham Al Qur'an melebihi Imam Syafi'i"

Semoga bermanfaat

Jumat, 21 Desember 2012

Sandaran Tafsir Imam Syafi'i

Kalau kita mengkaji tafsir Imam Syafi'i maka kita akan mendapati bahwa ternyata Beliau dalam menafsirkan Al Qur'an bersandarkan sumber - sumber hukum sebagai berikut :

1. Tafsir Imam Syafi'i atas Al Qur'an dengan menggunakan Al Qur'an
2. Tafsir Imam Syafi'i atas Al Qur'an dengan menggunakan hadits shahih, baik itu hadits mutawatir maupun hadits ahad yang shahih
3. Tafsir Imam Syafi'i atas Al Qur'an dengan menggunakan ijma'
4. Tafsir Imam Syafi'i atas Al Qur'an dengan menggunakan qiyas
5. Tafsir Imam Syafi'i atas Al Qur'an dengan menggunakan atsar (perkataan shahabat)
6. Tafsir Imam Syafi'i atas Al Qur'an dengan menggunakan  perkataan tabi'in dan para imam
7. Tafsir Imam Syafi'i atas Al Qur'an dengan menggunakan sastra dan bahasa Arab

Untuk lebih jelasnya, insya ALLOH dalam tulisan berikutnya akan coba saya jabarkan satu  per satu.
Mengenai hal tersebut di atas, Syaikh Abu Zahrah mengatakan," Imam Syafi'i telah menempuh jalan lurus tersebut, Beliau menggunakan Al Qur'an dan As Sunnah untuik menetapkan suatu hukum. Bila As Sunnah tidak ditemukan maka Beliau menggunakan alat bantu dari perkataan shahabat, baik itu yang menyangkut hal - hal yang disepakati maupun hal - hal yang diperselisihkan. Namun jika Beliau tidak mendapati semua hal tersebut barulah Beliau menggunakan alat bantu berupa ilmu sastra dan bahasa Arab serta logika dan qiyas."

Semoga bermanfaat